TENTANG LOMBOK







KULINER KHAS LOMBOK
       Mengenal masakan daerah tempat yang anda  kunjungi memiliki makna tersendiri setelah seharian di atas kendaraan menikmati pemandangan alam Lombok saat perut tersa lapar mungkin ada hasrat ingin mengenal masakan khas Lombok bisa anda tanyakan kepada sopir apa saja makanan yang khas di Lombok dan di mana tempat mendapatkannya tapi hati hati bagi yang tidak suka masakan pedas karena orang Lombok sangat suka dengan bumbu pedas terutama sangat suka dengan masakan  bumbu cabe yang masih mentah sepertihalnya Pelecing, Beberok dan sambel colet ketiga unsur makanan ini sangat tidak bisa lepas dari menu sehari hari saat makan terutama beberok dan sambel colet.
     Beberok merupakan campuran dari cabe mentah ( kira kira 12 biji ), terasi,tomat,garam dan penyedap masakan ( sasa atau aji no moto ) untuk porsi ini biasanya untuk 1 atau 2 orang yang menyajikannya pas kebetulan lagi tidak ada lauk lainnya ( tidak ada uang untuk membeli ) sambal inipun sudah cukup untuk menghabiskan nasi satu piring tapi sekiranya bisa ada tambahan sangat cocok disantap dengan tahu goreng, tempe goreng, kerupuk kult, dan lainnya sekalipun orang Lombok sudah memasak masakan lain dengan diberi bumbu pedas seperti tumis kangkung, sayur nangka muda, sawi, kecipir dan lainnya walaupun bumbunya sudah pedas tetap beberok sedapat mungkin harus ada tapi ini tidak berlaku untuk semua orang Lombok secara umum seperti itu yang sering saya jumpai bahkan ada juga beberapa orang lombok yang tidak suka sambal mentah, ada juga orang lombok yang tidak suka dengan bumbu pedas sepertihalnya salah satu dari adik saya sangat anti dengan beberok.
       Sambel colet merupakan campuran dari cabe mentah ( kira kira 12 biji ), terasi, garam dan penyedap masakan seperti ( sasa dan aji no moto ) sebisa mungkin ada limao sambal ini lebih sederhana dari pada beberok bisa di hidangkan tampa lauk lainnya juga untuk porsi menghabiskan satu piring nasi tapi paling cocok di hidangkan dengan ikan asin goreng, ikan segar goreng, teri goreng dan ayam goreng dihidangkan saat nasi masih dalam keadaan hangat.
       Kedua sambal tersebut di atas merupakan sambal menu pengiring makan yang sangat mendasar di Lombok tapi kalau bicara makanan khas lombok yang tidak dapat ditemukan di daerah lain yaitu ; Ayam bakar Taliwang kenapa dikatakan ayam bakar Taliwang karena ayam bakar ini memiliki bumbu khas khusus cara membuatnya, tidak umum cara pembuatannya dan hanya bisa mendapatkannya di kampung Taliwang yang berlokasi di pinggir kota Cakra Negara kodya Mataram, hanya orang-orang yang berasal dari kampung Taliwang ini saja yang tau cara proses pembuatanya karena orang kampung Taliwang kebanyakan penjual nasi malam di kota Cakra Negara yang di setiap warungnya dengan bangga menyebut merk dagangnya yaitu AYAM BAKAR TALIWANG baik itu tertulis di rumah makan maupun pada sepanduk para pedagang kaki lima untuk menu masakan ayam bakar Taliwang rata-rata harga dipatok Rp 40.000 untuk satu porsi ayam beserta nasi putih adapun para pengusaha yang mengemas masakan ini dengan disediakannya menu masakan ayam bakar Taliwang di lesehan besar di rumah makan atau restouran besar  bahkan secara khusus pengusaha bener-bener mengkhususkan untuk menyediakan tamu-tamu wisatawan yang datang ke Lombok dengan membuat restouran besat yang bernuansa masakan khas Lombok  bahan ayam bakar yang digunakan merupakan ayam bakar kecil-kecil yang merupakan jenis ayam kampung yang kira-kira baru berumur 40 hari tapi saat ini anda harus cermat dalam hal memesan ayam bakar Taliwang terkadang ada pedagang yang ingin meraup keuntungan lebih besar dengan cara mencampur bahan ayam murni ayam kampung dengan jenis ayam pejantan saat menyantapnya pun akan terasa beda karena bahan jenis ayam pejantan akan terasa berair pada daging ayamnya sedangkan bahan ayam kampung akan terasa keras dan renyah adapun rumah makan yang populer menjual menu ayam bakar Taliwang yaitu Rumah makan 2M dan Taliwang Irama yang berlokasi di sekitar kampung Taliwang pinggiran utara kota madia Mataram kelurahan cakra barat.
       Pelecing Kangkung merupakan makanan yang sangat melekat secara keseluruhan dalam masarakat Lombok, bicara pelcing kangkung kita tidak akan berbicara  Lombok bagian mana seperti halnya berbicara ayam bakar Taliwang, nasi Puyung, sate Tanjung dan sate Bulayak sebelum kita bicara soal bumbu racikannya kangkung atau sayur kangkung Lombok sangat beda dengan kangkung dari daerah lain atau kangkung yang kita liat pada sebuah iklan bumbu masakan di layar TV kangkung Lombok boleh di bilang sedikit dikenal akan rasanya yang lebih empuk dan gurih, kangkung Lombok kadang bisa kita dapatkan di Jakarta tapi bukan di sawah atau di ladang melainkan di dalam etalase yang di beri pendingin yang di jual dengan harga yang sangat mahal tentu saja karena bawanya aja dari Lombok, ada beberapa orang Lombok yang merantau ke Surabaya dengan membawa bibit kangkung dan di tanam di sawah ternyata kangkungnya hidup tidak seperti kangkung yang terdapat di Lombok begitu juga pernah di coba ditanam di daerah lain sepertinya kasusnya sama tidak akan seperti kangkung Lombok, banyak restouran restouran dengan brand Lombok di luar pulau Lombok tetap kangkung merupakan ciri khas yang paling di tonjolkan tentu kangkungnya dikirim lewat bis dari Lombok, sampai saat ini saya memperhatikan kangkung yang sering dimasak ibu saya yang saya rasakan dari segi rasa sudah berubah tidak seperti pada masa masa dulu karena seiring semakin tercemarnya air semakin membuat pertumbuhan kangkung semakin kurang bagus dan saya yakini kualitas kangkung sangat di pengaruhi oleh keadaan air tempat ditanamnya kangkung.
Adapun ciri bentuk kangkung Lombok yang bagus terdiri dari batang yang besar tapi tidak sangat besar kira kira sebesar jari manis atau kelingking orang dewasa daunnya yang paling bawah agak besar dan semakin ke ujung daunnya makin kecil berwarna hijau segar, perlu untuk diketahui supaya jangan salah nantinya karena saya pernah punya pengalaman membawa tamu rombongan dari ujung pandang setelah selesai makan di sebuah restourant khas Lombok di pinggir kota Mataram seorang ibu tour leader mendekati saya sambil mencibir complin beliau bilang saya tadi makan pelcing kangkungnya hampir tidak ada daunnya mungkin ibu ini  menganggap kangkung yang bagus itu yang banyak daunnya lalu saya jelaskan dan hanya bengong saja sambil berkata ''Oh begitu ya'' sudah bisa di bayangkan kalau kangkung yang daunnya besar besar dan banyak seperti yang diinginkan ibu tadi pasti efeknya akan membuat orang yang memakannya sakit perut.
Pelcing kangkung yang merupakan makanan khas Lombok yang paling transparan kata pelecing mengacu pada penaburan bumbu yang pedas terhadap makanan karena saat kangkung sudah di godok dan di cabik cabik menjadi tiga bagian secara memanjang  lalu diberikan tumpukan parutan kelapa yang sudah di bakar di atas kangkung lalu dipelcing atau ditaburi bumbu pedas yang cabainya merupakan cabai mentah dengan bahan bumbu sama dengan beberok lalu diberikan kacang tanah jika ada untuk meredam rasa pedas saat menyantapnya di Lombok selain pelcing kangkung juga ada pelecing ayam tapi bumbu ayamnya digoreng bersamaan dengan ayam dengan jumlah bumbu yang banyak kental dan pedas dan ditaburkan air limao di atas ayam ketika api sudah dimatikan.
      Sate Tanjung merupakan sate yang tidak pada umumnya kita tau bahannya terbuat dari bahan daging ternak tapi sate tanjung dikenal karena menggunakan bahan ikan laut berhubung kota Tanjung yang berlokasi di Lombok utara agak kearah barat yang merupakan ibu kota KLU ( Kabupaten Lombok Utara ) sebagian penduduk merupakan nelayan di Lombok hanya di kota Tanjung tempat bisa kita temukan sate berbahan ikan walaupun Tanjung bukan merupakan nelayan besar jika kita bandingkan dengan tempat daerah lain di Lombok yang menghasilkan ikan lebih banyak sepertihalnya di kecamatan Keruak Lombok Timur bagian selatan tapi sampai saat ini saya belum sempat menanyakan jenis ikan apa yang di gunakan untuk bahan sate ikan ini karena saya beberapa kali pernah menyicipi namun belum pernah membelinya berhadapan langsung dengan pedagangnya.   
         Sate Bulayak yang baru beberapa tahun ini ( kira kira 7 tahun ) sudah terdengar dengungnya padahal saya sudah mengenal sate ini sejak 22 tahun yang lalu terutama saat pergi ke daerah sekitar kawasan Narmada, sate tetaplah sate pada umumnya hanya kata bulayak yang mengacu pada lontongnya yang dikemas berbeda dengan ketupat, berbeda dengan lontong, bulayak rasanya tidak jauh beda dengan lontong juga dengan ketupat hanya cara menganyam kulitnya lebih kelihatan unik yang berbentuk seperti lilitan dan sama dengan bahan untuk membuat ketupat yaitu dengan menggunakan daun kelapa yang masih muda atau lebih dikenal dengan sebutan janur cara penyajiannya pun berbeda dengan ketupat atau lontong yang sama-sama di potong potong tapi bulayak hanya dengan cara di buka gulungannya sedikit sedikit lalu dicocor-cocor dicelupkan pada bumbu sate saat memakannya salah satu tangan memegang sate dan tangan yang satunya memegang bulayak, satu porsi sate bulayak kisaran Rp 15.000 kini penjualan sate bulayak sudah menyebar di tempat tempat daerah wisata di sekitar pulau Lombok tidak pada sebelumnya hanya bisa kita temukan di daerah sekitaran Narmada.     
       Nasi Puyung atau sering di istilahkan nasi mercon mercon dalam bahasa lombok diartikan petasan  merupakan kuliner handalan dari kecamatan Puyung Lombok Tengah kira kira 10km dari kota Praya ke arah barat menu masakan ini menonjolkan potongan-potongan kecil ayam kampung goreng asli yang diberi serundeng dan bumbu yang sangat pedas sehingga nasi Puyung diberi julukan nasi mercon atau nasi petasan karena cita rasa yang sangat enak sampai orang lupa dengan rasa pedasnya yang membuat kuping terasa berdenging dan kepala berkeringat cara penyajiannya pun sedikit unik nasi Puyung tidak pernah mengabaikan daun pisang sebagai lapis atau alas atau bungkus yang dipincuk dengan lidi yang diruncingkan sehingga akan terkesan dengan nuansa tempo dulu sekarang warung nasi Puyung pun sudah tersebar di tempat lain tidak saja hanya di kecamatan Puyung di jalan-jalan yang menuju ke arah pantai Senggigi kita akan liat sepanduk sepanduk yang bertuliskan NASI PUYUNG besar dan sangat mencolok.


Sumber;







KULINER KHAS LOMBOK
       Mengenal masakan daerah tempat yang anda  kunjungi memiliki makna tersendiri setelah seharian di atas kendaraan menikmati pemandangan alam Lombok saat perut tersa lapar mungkin ada hasrat ingin mengenal masakan khas Lombok bisa anda tanyakan kepada sopir apa saja makanan yang khas di Lombok dan di mana tempat mendapatkannya tapi hati hati bagi yang tidak suka masakan pedas karena orang Lombok sangat suka dengan bumbu pedas terutama sangat suka dengan masakan  bumbu cabe yang masih mentah sepertihalnya Pelecing, Beberok dan sambel colet ketiga unsur makanan ini sangat tidak bisa lepas dari menu sehari hari saat makan terutama beberok dan sambel colet.
     Beberok merupakan campuran dari cabe mentah ( kira kira 12 biji ), terasi,tomat,garam dan penyedap masakan ( sasa atau aji no moto ) untuk porsi ini biasanya untuk 1 atau 2 orang yang menyajikannya pas kebetulan lagi tidak ada lauk lainnya ( tidak ada uang untuk membeli ) sambal inipun sudah cukup untuk menghabiskan nasi satu piring tapi sekiranya bisa ada tambahan sangat cocok disantap dengan tahu goreng, tempe goreng, kerupuk kult, dan lainnya sekalipun orang Lombok sudah memasak masakan lain dengan diberi bumbu pedas seperti tumis kangkung, sayur nangka muda, sawi, kecipir dan lainnya walaupun bumbunya sudah pedas tetap beberok sedapat mungkin harus ada tapi ini tidak berlaku untuk semua orang Lombok secara umum seperti itu yang sering saya jumpai bahkan ada juga beberapa orang lombok yang tidak suka sambal mentah, ada juga orang lombok yang tidak suka dengan bumbu pedas sepertihalnya salah satu dari adik saya sangat anti dengan beberok.
       Sambel colet merupakan campuran dari cabe mentah ( kira kira 12 biji ), terasi, garam dan penyedap masakan seperti ( sasa dan aji no moto ) sebisa mungkin ada limao sambal ini lebih sederhana dari pada beberok bisa di hidangkan tampa lauk lainnya juga untuk porsi menghabiskan satu piring nasi tapi paling cocok di hidangkan dengan ikan asin goreng, ikan segar goreng, teri goreng dan ayam goreng dihidangkan saat nasi masih dalam keadaan hangat.
       Kedua sambal tersebut di atas merupakan sambal menu pengiring makan yang sangat mendasar di Lombok tapi kalau bicara makanan khas lombok yang tidak dapat ditemukan di daerah lain yaitu ; Ayam bakar Taliwang kenapa dikatakan ayam bakar Taliwang karena ayam bakar ini memiliki bumbu khas khusus cara membuatnya, tidak umum cara pembuatannya dan hanya bisa mendapatkannya di kampung Taliwang yang berlokasi di pinggir kota Cakra Negara kodya Mataram, hanya orang-orang yang berasal dari kampung Taliwang ini saja yang tau cara proses pembuatanya karena orang kampung Taliwang kebanyakan penjual nasi malam di kota Cakra Negara yang di setiap warungnya dengan bangga menyebut merk dagangnya yaitu AYAM BAKAR TALIWANG baik itu tertulis di rumah makan maupun pada sepanduk para pedagang kaki lima untuk menu masakan ayam bakar Taliwang rata-rata harga dipatok Rp 40.000 untuk satu porsi ayam beserta nasi putih adapun para pengusaha yang mengemas masakan ini dengan disediakannya menu masakan ayam bakar Taliwang di lesehan besar di rumah makan atau restouran besar  bahkan secara khusus pengusaha bener-bener mengkhususkan untuk menyediakan tamu-tamu wisatawan yang datang ke Lombok dengan membuat restouran besat yang bernuansa masakan khas Lombok  bahan ayam bakar yang digunakan merupakan ayam bakar kecil-kecil yang merupakan jenis ayam kampung yang kira-kira baru berumur 40 hari tapi saat ini anda harus cermat dalam hal memesan ayam bakar Taliwang terkadang ada pedagang yang ingin meraup keuntungan lebih besar dengan cara mencampur bahan ayam murni ayam kampung dengan jenis ayam pejantan saat menyantapnya pun akan terasa beda karena bahan jenis ayam pejantan akan terasa berair pada daging ayamnya sedangkan bahan ayam kampung akan terasa keras dan renyah adapun rumah makan yang populer menjual menu ayam bakar Taliwang yaitu Rumah makan 2M dan Taliwang Irama yang berlokasi di sekitar kampung Taliwang pinggiran utara kota madia Mataram kelurahan cakra barat.
       Pelecing Kangkung merupakan makanan yang sangat melekat secara keseluruhan dalam masarakat Lombok, bicara pelcing kangkung kita tidak akan berbicara  Lombok bagian mana seperti halnya berbicara ayam bakar Taliwang, nasi Puyung, sate Tanjung dan sate Bulayak sebelum kita bicara soal bumbu racikannya kangkung atau sayur kangkung Lombok sangat beda dengan kangkung dari daerah lain atau kangkung yang kita liat pada sebuah iklan bumbu masakan di layar TV kangkung Lombok boleh di bilang sedikit dikenal akan rasanya yang lebih empuk dan gurih, kangkung Lombok kadang bisa kita dapatkan di Jakarta tapi bukan di sawah atau di ladang melainkan di dalam etalase yang di beri pendingin yang di jual dengan harga yang sangat mahal tentu saja karena bawanya aja dari Lombok, ada beberapa orang Lombok yang merantau ke Surabaya dengan membawa bibit kangkung dan di tanam di sawah ternyata kangkungnya hidup tidak seperti kangkung yang terdapat di Lombok begitu juga pernah di coba ditanam di daerah lain sepertinya kasusnya sama tidak akan seperti kangkung Lombok, banyak restouran restouran dengan brand Lombok di luar pulau Lombok tetap kangkung merupakan ciri khas yang paling di tonjolkan tentu kangkungnya dikirim lewat bis dari Lombok, sampai saat ini saya memperhatikan kangkung yang sering dimasak ibu saya yang saya rasakan dari segi rasa sudah berubah tidak seperti pada masa masa dulu karena seiring semakin tercemarnya air semakin membuat pertumbuhan kangkung semakin kurang bagus dan saya yakini kualitas kangkung sangat di pengaruhi oleh keadaan air tempat ditanamnya kangkung.
Adapun ciri bentuk kangkung Lombok yang bagus terdiri dari batang yang besar tapi tidak sangat besar kira kira sebesar jari manis atau kelingking orang dewasa daunnya yang paling bawah agak besar dan semakin ke ujung daunnya makin kecil berwarna hijau segar, perlu untuk diketahui supaya jangan salah nantinya karena saya pernah punya pengalaman membawa tamu rombongan dari ujung pandang setelah selesai makan di sebuah restourant khas Lombok di pinggir kota Mataram seorang ibu tour leader mendekati saya sambil mencibir complin beliau bilang saya tadi makan pelcing kangkungnya hampir tidak ada daunnya mungkin ibu ini  menganggap kangkung yang bagus itu yang banyak daunnya lalu saya jelaskan dan hanya bengong saja sambil berkata ''Oh begitu ya'' sudah bisa di bayangkan kalau kangkung yang daunnya besar besar dan banyak seperti yang diinginkan ibu tadi pasti efeknya akan membuat orang yang memakannya sakit perut.
Pelcing kangkung yang merupakan makanan khas Lombok yang paling transparan kata pelecing mengacu pada penaburan bumbu yang pedas terhadap makanan karena saat kangkung sudah di godok dan di cabik cabik menjadi tiga bagian secara memanjang  lalu diberikan tumpukan parutan kelapa yang sudah di bakar di atas kangkung lalu dipelcing atau ditaburi bumbu pedas yang cabainya merupakan cabai mentah dengan bahan bumbu sama dengan beberok lalu diberikan kacang tanah jika ada untuk meredam rasa pedas saat menyantapnya di Lombok selain pelcing kangkung juga ada pelecing ayam tapi bumbu ayamnya digoreng bersamaan dengan ayam dengan jumlah bumbu yang banyak kental dan pedas dan ditaburkan air limao di atas ayam ketika api sudah dimatikan.
      Sate Tanjung merupakan sate yang tidak pada umumnya kita tau bahannya terbuat dari bahan daging ternak tapi sate tanjung dikenal karena menggunakan bahan ikan laut berhubung kota Tanjung yang berlokasi di Lombok utara agak kearah barat yang merupakan ibu kota KLU ( Kabupaten Lombok Utara ) sebagian penduduk merupakan nelayan di Lombok hanya di kota Tanjung tempat bisa kita temukan sate berbahan ikan walaupun Tanjung bukan merupakan nelayan besar jika kita bandingkan dengan tempat daerah lain di Lombok yang menghasilkan ikan lebih banyak sepertihalnya di kecamatan Keruak Lombok Timur bagian selatan tapi sampai saat ini saya belum sempat menanyakan jenis ikan apa yang di gunakan untuk bahan sate ikan ini karena saya beberapa kali pernah menyicipi namun belum pernah membelinya berhadapan langsung dengan pedagangnya.   
         Sate Bulayak yang baru beberapa tahun ini ( kira kira 7 tahun ) sudah terdengar dengungnya padahal saya sudah mengenal sate ini sejak 22 tahun yang lalu terutama saat pergi ke daerah sekitar kawasan Narmada, sate tetaplah sate pada umumnya hanya kata bulayak yang mengacu pada lontongnya yang dikemas berbeda dengan ketupat, berbeda dengan lontong, bulayak rasanya tidak jauh beda dengan lontong juga dengan ketupat hanya cara menganyam kulitnya lebih kelihatan unik yang berbentuk seperti lilitan dan sama dengan bahan untuk membuat ketupat yaitu dengan menggunakan daun kelapa yang masih muda atau lebih dikenal dengan sebutan janur cara penyajiannya pun berbeda dengan ketupat atau lontong yang sama-sama di potong potong tapi bulayak hanya dengan cara di buka gulungannya sedikit sedikit lalu dicocor-cocor dicelupkan pada bumbu sate saat memakannya salah satu tangan memegang sate dan tangan yang satunya memegang bulayak, satu porsi sate bulayak kisaran Rp 15.000 kini penjualan sate bulayak sudah menyebar di tempat tempat daerah wisata di sekitar pulau Lombok tidak pada sebelumnya hanya bisa kita temukan di daerah sekitaran Narmada.     
       Nasi Puyung atau sering di istilahkan nasi mercon mercon dalam bahasa lombok diartikan petasan  merupakan kuliner handalan dari kecamatan Puyung Lombok Tengah kira kira 10km dari kota Praya ke arah barat menu masakan ini menonjolkan potongan-potongan kecil ayam kampung goreng asli yang diberi serundeng dan bumbu yang sangat pedas sehingga nasi Puyung diberi julukan nasi mercon atau nasi petasan karena cita rasa yang sangat enak sampai orang lupa dengan rasa pedasnya yang membuat kuping terasa berdenging dan kepala berkeringat cara penyajiannya pun sedikit unik nasi Puyung tidak pernah mengabaikan daun pisang sebagai lapis atau alas atau bungkus yang dipincuk dengan lidi yang diruncingkan sehingga akan terkesan dengan nuansa tempo dulu sekarang warung nasi Puyung pun sudah tersebar di tempat lain tidak saja hanya di kecamatan Puyung di jalan-jalan yang menuju ke arah pantai Senggigi kita akan liat sepanduk sepanduk yang bertuliskan NASI PUYUNG besar dan sangat mencolok.


Sumber;

Komentar